Mengingat
tentang masa lalu yang sudah aku lalui selama ini, selalu memberikanku
pandangan baru tentang hidup. Kesalahan, kebersamaan, keluguan, ketidaktahuan,
semua hal yang lainnya pun bercampur aduk membuat rasa yang aneh di benakku.
Sakit yang teramat sangat di dadaku membuatku sesak.
Mungkin
apa yang aku rasakan tentang mengingat masa lalu itu juga sama apa yang
dirasakan oleh orang lain yang lebih tua dariku. Orang lain yang bertahun-tahun
lebih dulu lahir dariku. Waktu terasa semakin cepat saja. Menakut-nakuti tiap
langkahku. Aku tidak ingin kehilangan memori yang dulu. Namun tiap gerakan di
alam semesta ini membuatku ikut untuk tetap bergerak ke depan tanpa henti.
Tanpa ada jeda. Tanpa ada pilihan untuk kembali menoleh ke belakang, melirik
kejadian apa saja yang telah aku lewati. Dan satu-satunya pilihan yang aku
punya hanya itu, hanya dapat merasakan semua kenangan akan indahnya masa lalu
yang telah kulalui.
Lalu
aku berpikir bagaimana jika manusia itu ada yang abadi. Aku berpikir berapa
puluh, ratusan, ribuan, jutaan, miliaran rasa sakit yang harus diterima hanya
karena sesuatu yang telah terjadi di masa lalu. Betapa sakitnya jika harus dan
hanya bisa mengingat semua kenangan itu tanpa bisa menyentuhnya, hanya bisa
merasakan sakitnya saja.
Aku
takut kalau aku tiba-tiba tidak dapat mengingat masa laluku. Aku juga takut
kalau aku tiba-tiba melupakan semua perasaan yang pernah aku rasakan di masa
lalu. Aku tidak ingin kehilangan semua sensasi, kebisingan, aroma, dan warna
yang pernah aku alami di masa lalu.
Jadi biarkanlah kenangan
ini tetap aku simpan baik-baik di dalam otakku. Toh di suatu mimpi ketika aku
tidur nanti, kenangan itu akan terputar juga. Seperti pertunjukan film di
bioskop yang pernah aku tonton bersama adikku. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar