Entah mengapa namun aku merasa
sangat sering bahwa pikiranku tak sejalan dengan tindakan dan omonganku. Dan
ketika aku melihat kepada orang yang banyak, aku merasa aku harus tersenyum
kepada mereka menunjukkan kalau dunia ini begitu indah ketika bersama mereka.
Maksudku, padahal terkadang juga sangat menyebalkan kalau ada mereka. Di dalam
otakku aku mengerti sifat-sifat mereka. Aku mempelajarinya di bagian khusus di
dalam otakku yang terpisah dari tempat aku belajar matematika atau fisika.
Mereka mempunyai tingkah laku yang manis seperti kebanyakan orang. Namun mereka
tidak bisa menghargai apapun. Itulah yang aku rasakan.
Mereka seperti anak kecil yang
tidak ingin memikirkan apapun selain bermain. Hal itu mungkin membuatku iri.
Aku merasa aku terlalu banyak berpikir tentang segala hal. Aku hanya bisa
memikirkan semua hal tapi tak bisa untuk merealisasikannya ke dalam bentuk
omongan atau tingkah laku. Itulah hal yang sangat sangat sangat aku benci dari
diriku sendiri. Dan ketika sifat itu mulai merasukiku, aku hanya bisa terdiam
dan tersenyum layaknya orang yang paling bahagia di dunia. Aku sangat benci
itu. Aku ingin sehari saja dalam hidupku untuk tidak tersenyum pada apapun.
Mungkin itu kedengarannya menyebalkan. Aku mengerti banyak orang bilang
“Jalanilah hidup dengan penuh senyuman” dan blablabla lainnya. Tapi, rasanya
SANGAT SAKIT KETIKA MEMAKSA UNTUK TERSENYUM TERHADAP HAL YANG MENYEDIHKAN DI
HIDUPKU !
Mempertahankan sebuah senyuman di
atas kesedihan itu seperti mempertahankan tumpukan kartu bridge yang disusun
seperti rumah-rumahan.
Tapi kalian tahu...
Aku yakin, suatu saat
akan ada seseorang yang bisa membuatku untuk tersenyum dengan lepas tanpa beban
dan ikut tersenyum juga bersamaku ! Aku sangat menantikan hal itu